
Bagi sebagian besar Gen Z yang baru memasuki dunia kerja atau sedang membangun bisnis, kabar kenaikan pajak mungkin terdengar mengkhawatirkan. Pajak adalah kewajiban yang harus dipenuhi warga negara, namun kenaikan tarif pajak bisa berarti pengeluaran bulanan bertambah.
Meskipun terdengar berat, sebenarnya kenaikan pajak bisa dihadapi dengan strategi keuangan yang tepat. Kuncinya adalah memahami apa saja yang berubah, mengatur ulang rencana pengeluaran, dan memanfaatkan peluang yang ada.
- Memahami Jenis Pajak yang Naik
Sebelum panik, langkah pertama adalah memahami jenis pajak apa yang mengalami kenaikan. Beberapa jenis pajak yang biasanya berdampak langsung pada Gen Z meliputi:
- Pajak Penghasilan (PPh) bagi karyawan atau pekerja lepas.
- Pajak Pertambahan Nilai (PPN) pada barang dan jasa.
- Pajak kendaraan bagi yang memiliki motor atau mobil.
Dengan mengetahui jenis pajak yang naik, kamu bisa menghitung dampak nyatanya pada anggaran bulanan.
2. Lakukan Audit Keuangan Pribadi
Banyak Gen Z yang belum terbiasa melakukan audit keuangan pribadi. Padahal, ini penting untuk melihat kondisi keuangan secara menyeluruh.
Langkahnya sederhana:
- Catat semua pemasukan dan pengeluaran selama sebulan.
- Kelompokkan pengeluaran menjadi kebutuhan pokok, gaya hidup, dan tabungan/investasi.
- Cari tahu pos mana yang bisa dikurangi tanpa mengorbankan kebutuhan penting.
Tip: Gunakan aplikasi pencatat keuangan seperti Money Lover, Spendee, atau Notion template budgeting.
3. Kurangi Pengeluaran Konsumtif
Kenaikan pajak berarti daya beli sedikit berkurang. Cara paling mudah untuk mengimbangi adalah dengan memangkas pengeluaran konsumtif seperti:
- Beli kopi harian di kafe → ganti dengan seduh kopi di rumah.
- Belanja fashion berlebihan → fokus pada pakaian berkualitas yang tahan lama.
- Langganan streaming yang jarang dipakai → evaluasi dan hentikan yang tidak perlu.
Penghematan kecil ini jika dijumlahkan bisa membantu menjaga arus kas tetap sehat.
4. Maksimalkan Potensi Penghasilan Tambahan
Alih-alih hanya fokus mengurangi pengeluaran, Gen Z juga bisa mencari cara untuk menambah pemasukan. Beberapa ide yang bisa dicoba:
- Freelance online: desain grafis, penulisan, atau penerjemahan.
- Jual produk digital seperti e-book, template, atau foto stok.
- Konten kreator di media sosial yang relevan dengan minat dan keahlian.
Dengan penghasilan tambahan, beban kenaikan pajak bisa lebih ringan.
5. Manfaatkan Insentif atau Keringanan Pajak
Pemerintah sering memberikan insentif atau potongan pajak untuk sektor tertentu. Misalnya, pengusaha UMKM dengan omzet di bawah batas tertentu bisa mendapatkan tarif PPh final lebih rendah.
Gen Z yang punya bisnis atau usaha kecil perlu memantau kebijakan ini agar tidak membayar pajak lebih dari yang seharusnya.
6. Tingkatkan Literasi Pajak dan Keuangan
Kenaikan pajak tidak bisa dihindari, tapi pemahaman yang baik akan membuat kamu lebih siap. Pelajari:
- Cara menghitung PPh pribadi.
- Batas kenaikan PPN dan barang yang dikenakan.
- Strategi legal mengoptimalkan pembayaran pajak (tax planning).
Banyak kursus gratis online dan webinar yang bisa membantu memahami aturan pajak terbaru.
7. Investasi untuk Lindungi Nilai Uang
Inflasi dan kenaikan pajak bisa membuat nilai uang berkurang. Untuk mengimbangi, Gen Z bisa mulai berinvestasi, misalnya:
- Reksa dana pasar uang untuk likuiditas tinggi.
- Obligasi pemerintah untuk keamanan.
- Emas/logam mulia untuk menjaga nilai aset jangka panjang.
Investasi ini bisa membantu menjaga kestabilan keuangan meski biaya hidup naik.
8. Rencanakan Keuangan Jangka Panjang
Kenaikan pajak bisa menjadi momen refleksi untuk mengatur ulang prioritas keuangan. Buat rencana 1–5 tahun ke depan, termasuk target menabung, membeli aset, atau memulai bisnis.
Dengan rencana yang jelas, kenaikan pajak tidak akan terasa sebagai hambatan, melainkan tantangan untuk mengelola uang lebih bijak.
Bagi Gen Z, kenaikan pajak adalah bagian dari dinamika ekonomi yang harus dihadapi. Dengan memahami aturan, mengatur pengeluaran, mencari penghasilan tambahan, dan berinvestasi, kamu bisa tetap menjaga kesehatan keuangan.
Ingat, kemampuan mengelola uang bukan hanya membantu bertahan dari kenaikan pajak, tetapi juga membangun fondasi finansial yang kuat untuk masa depan.